Strategi Investasi Portofolio

Kamis, 18 Desember 2008

A. Strategi Investasi Saham

Strategi investasi umumnya ada dua macam, yaitu strategi aktif (active strategy) dan strategi pasif (passive strategy). Seperti yang dijelaskan oleh Tandelilin (2001:199) ada dua strategi yang dapat dilakukan investor dalam pembentukan portofolio, yaitu sebagai berikut.

1. Strategi pasif : merupakan tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi dalam saham dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan indeks pasar. Strategi pasif mendasarkan diri pada asumsi bahwa (a) pasar modal tidak melakukan mispricing, dan (b) meskipun terjadi mispricing, para pemodal berpendapat bahwa mereka tidak bisa mengidentifikasikan dan memanfaatkannya. Tujuan dari strategi pasif ini adalah memperoleh return portofolio sebesar return indeks pasar dengan menekankan seminimal mungkin risiko dan biaya investasi yang harus dikeluarkan. Ada dua macam strategi pasif yaitu sebagai berikut.

a. Strategi beli dan simpan

Maksudnya adalah investor melakukan pembelian sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan dilakukannya strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang biasanya terlalu tinggi.

b. Strategi mengikuti indeks

Merupakan strategi yang digambarkan sebagai pembelian instrumen reksadana atau dana pensiun oleh investor. Dalam hal ini investor berharap bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham dalam instrumen reksadana sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar. Dengan kata lain investor berharap memperolah return yang sebanding dengan return pasar.

2. Strategi aktif : merupakan tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk mendapatkan return abnormal. Tujuan strategi aktif ini adalah mendapatkan return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh dari strategi pasif. Ada tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif portofolio saham.

a. Pemilihan saham maksudnya adalah para investor secara aktif melakukan analisis pemilihan saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return dan risiko yang terbaik dibandingkan dengan alternatif lainnya. Analisis ini mendasarkan pada pendekatan analisis fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut pada masa datang.

b. Rotasi sektor, maksudnya investor dapat melakukan strategi ini dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.

· Melakukan investasi pada saham-saham yang bergerak pada sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari.

· Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda.

· Strategi momentum harga menyatakan bahwa pada waktu-waktu tertentu harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini investor akan mencari waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa memberikan tingkat keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli saham.

B. Tiga pendekatan dalam investasi portofolio

a) Tactic asset allocation

Taktis strategi alokasi aset adalah strategi manajemen portofolio, yang meliputi penyesuaian investasi dengan format untuk tujuan jangka pendek. Walaupun ide dasar adalah untuk diversifikasi investasi dan membatasi risiko, investasi preferensi diberikan kepada kelas aset yang berbeda dengan format untuk jangka pendek hasil prediksi.

taktis strategi aset alokasi mulai seperti yang strategis aset alokasi dengan strategi diversifikasi dari portofolio dengan tujuan untuk jangka panjang dalam pikiran. Investor / portofolio kemudian membutuhkannya investasi dengan aset kelas yang berbeda. Jika Equities diduga untuk melakukan dengan baik dalam waktu dekat, ia mengalokasikan lebih banyak modal untuk itu, dan jika obligasi yang diduga melakukan dengan baik, maka lebih investasi di obligasi, dan sebagainya.. Setelah pilihan adalah hasil yang diperoleh, investor kembali ke asli alokasi rasio dikehendaki untuk tujuan jangka panjang.

Sukses dengan taktis aset alokasi membutuhkan uang manajemen, dan kemampuan untuk mengartikan dan memprediksi tren jangka pendek. Investor mempertimbangkan P / E dan P / B ratio Equities, indikator mendasar, berbagai momentum dan sentimen sinyal, dan prediksi ekonomi dalam pengambilan keputusan. Investor / portofolio manajer harus cukup tertarik untuk kembali ke rasio asli, setelah jangka pendek adalah keuntungan kesempatan melorot. Taktis strategi alokasi aset, secara teori, dapat memberikan hasil yang lebih baik dari strategi alokasi aset strategis; tetapi juga lebih memiliki risiko yang berkaitan dengan hal itu.

b) Strategic asset allocation

Alokasi aset strategis adalah metode yang membentuk dan melekat pada apa yang merupakan dasar kebijakan campuran. Hal ini merupakan kombinasi dari aset proporsional berdasarkan tingkat diharapkan kembali untuk setiap kelas asset, Sebagai contoh Misalnya, jika saham historis telah dikembalikan 10% per tahun dan obligasi telah kembali 5% per tahun, gabungan dari 50% saham dan 50% obligasi diharapkan akan kembali 7,5% per tahun. Strategis aset alokasi umumnya berarti membeli dan menunggu seperti perubahan nilai-nilai aset menyebabkan penyimpangan dari kebijakan yang didirikan campuran. Dengan pendekatan ini, investor terus rebalance portofolio. Misalnya, jika salah satu aset yang mengalami penurunan nilai, Anda akan membeli aset yang lebih, dan jika nilai aset yang harus meningkatkan, Anda akan menjualnya. Tidak ada keras dan cepat aturan untuk waktu portofolio rebalancing strategis di bawah atau bobot konstan-aset alokasi. Namun, yang umum patokan adalah bahwa portofolio harus rebalanced ke aslinya campuran bila suatu kelas aset bergerak lebih dari 5% dari nilai aslinya.

c) Dynamic asset alication

Selain aktif aset adalah strategi alokasi aset alokasi dinamis, yang akan terus menyesuaikan gabungan dari aset sebagai pasar kebangkitan dan kejatuhan ekonomi dan memperkuat dan melemahkan. Dengan strategi ini investor akan menjual aset yang menurun dan melakukan pembelian aset yang meningkat, membuat dinamis aset alokasi kutub yang berlawanan dari konstan-bobot strategi. Sebagai contoh misalnya, jika pasar saham adalah menunjukkan kelemahan, investor akan menjual saham dalam mengantisipasi penurunan lebih lanjut, dan jika pasar yang kuat, investor akan melakukan pembelian saham di pasar terus mengantisipasi perkembangan.


0 comments: